Selasa, 19 Desember 2017

SKENARIO KONSELING INDIVIDUAL




SKENARIO FINAL TES MIKRO KONSELING
Andi Muhrisal yang biasa di panggil Risal adalah seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kendari. Risal adalah anak dari bapak Syarif dan ibu Mega Triolivia, ayahnya merupakan  Seorang pegawai negeri sipil (PNS) dan ibunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga. Pak Syarif hanya mempunyai dua anak laki-laki, anak pertamanya adalah risal sendiri dan anak keduanya bernama sawal.
Risal adalah anak yang pintar dan baik, ia dikelasnya cukup berprestasi, rajin dan tekun dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah baik individu maupun kelompok. Dia termasuk siswa yang pendiam dan selalu menyendiri. Dia tidak terlalu mempunyai banyak teman karna sikapnya yang pemalu itu, teman dekatnya hanya lutfhi saja yang sama-sama mempunyai sikap yang sama dan tidak terlalu berbicara banyak.
Dia mengalami permasalahan kurang percaya diri ketika tampil di depan kelas. Risal selalu merasa gemetar dan gugup ketika dia berbicara di kelas dan didepan teman-temannya. Karena bingung bagaimana cara mengatasi permasalahan yang dia hadapi maka Risal datang kepada Konselor untuk membantunya untuk memecahkan masalahnya tersebut.






TRANSKRIP WAWANCARA FINAL TEST MIKRO KONSELING
Konseli            : (tok,tok,tok)
Konselor          : silakan masuk... (sambil melihat ke arah pintu)
Konseli            : Assalamualaikum. Selamat pagi Bu
Konselor          : Walaikum salam. Pagi dek, marih silakan masuk
Klien               : Maap bu mengganggu
Konselor          : iya tidak apa-apa dek, marih silahkan duduk
Klien               : iya makasih bu....
Konselor          : Bagaimana kabarnya dek ?

Klien               : Alhamdulilah baik bu, kita bu bagaimana kabarta ?            

Konselor          :Alhamdulilah baik, oh iya , ada apa dek, ada yang bisa ibu bantu?
Klien               : iya bu, ada saya perlukan sama kita bu ,
Konselor          : perlu apa dek ?

Klien               : begini bu , emmm

Konselor          : oh iya , kamu risalkan, anaknya pak syarif
Klien               : Iya bu, kenapa bisa kita tahu bu?
Konselor          : saya lihat mukanya kalian kaya mirip. Itumi saya tanya kamu
Klien               : Ahh... bisanya itu saja. Dari mana kita tahu pak syarif bu?
Konselor          : Hehehe iya dek mirip mukanya kalian. Pak syarif teman kantornya                         suamiku. (Teknik Rapport)
Klien               : Oh begitu ka bu
Konselor            : Kapan-kapan main kerumahnya ibu nah ajak ayah sama ibumu dek. (Teknik Attending)
Klien               : Iye bu. Nanti saya kasih tau orang tuaku bu...
Konselor          : Dek mau permen? Silahkan ambil jangan malu-malu dek
Konseli            : Iya bu makasih.
Konselor          : Sama-sama dek, jadi bagaimana dek sampai mana tadi ceritamu?
Konseli            : Tapi bu, jangan kita bilang-bilang sama orang tuaku nah
Konselor            : Iya dek, tidakji. Dalam proses konseling ada yang dinamakan asas kerahasiaan dan seorang konselor harus menjaga rahasia klien
Konseli            : Begini Bu..(bingung dan ragu) setiap saya tampil presentasi di depan kelas, saya gugup bu langsung keringat dingin terus suaraku kaya tidak mau keluar bu pada saat saya bicara
Konselor           : terus dek?
Konseli              : pasti kasihan bu gugup dan bingung harus berkata apa, rasanya tiba-tiba bibir saya menjadi kaku padahal materinya saya sudah kuasai.
Konselor            : ohh (sambil menganggukkan kepala, dan mengemati ekspresi dan gesture    konseli)
Konseli              : Saya ingin juga kasihan bu kaya teman-temanku yang lain, lanjar dan tidak tidak terbata-bata bu
Konselor            : Tapi kalau misalkan tidak dalam kondisi belajar terus kamu berbicara didepan kelas apa kamu masih gugup?
Konseli              : Samaji bu, tapi tidak kaya presentase bu terus lagi ada guru dalam kelas. Hanya yang saya tidak pede-kan kalau perhatiannya teman-temanku semua ke saya.
Konselor            : Jadi berarti kamu ini tidak percayah diri untuk tampil didepan kelas dek dan depan banyak orang (Identifikasi Masalah)
Konseli              : Oh begitu ka bu?
Konselor            : Jadi pada saat giliranmu presentasi dikelas apa yang kamu lakukan pada saat kamu merasa gugup? (Eksplorasi Pengalaman)
Konseli              : Saya berpikir bu, apa yang harus saya lakukan supaya secepatnya saya prensentase bu terus saya kembali ke tempat dudukku
Konselor            : Jadi bagaimana perasaanmu, waktu disuruh maju di depan kelas terus kamu rasa gugup? (Eksplorasi Perasaan)
Konseli            : Saya malu bu, disitu sa berpikiran negatif sama diriku sendiri tapi mau di apa sudah giliranku yang presentase.
Konselor          : Berpikiran negatif bagaimana dek? (Eksplorasi Pikiran)
Konseli            : Saya berpikiran bu bahwa saya tidak akanmi bisa prensentase karena setiap saya berbicara di depan kelas dengan depannya guru dengan teman-temanku pasti saya gemetar terus bu, jadi itumi yang buat pikiranku penuh bu. Karena saya kepikiran terus bu kasian.
Konselor          : Tidak boleh berpikiran seperti itu dek, itulah yang membuat kamu jadi patah semangat yang membuat konsentrasi kamu terpecah belah
Konseli            : Iya bu.
Konselor          : Jadi apa yang menjadi tujuanmu dalam konseling ini?
Konseli            : Saya ingin bu, supaya saya bisa lanjar bicara didepan banyak orang terus saya tidak gugup lagi pas saya di tunjuk maju didepan untuk presentasi bu, paling tidak bu kalau saya di suruh maju sama guru untuk persentasi saya berani mi bu.
Konselor            : Iya jadi tujuan konseling kita, supaya kamu bisa berbicara didepan teman-temanmu dan didepan kelas agar presentasemu lancar dengan menghilangkan ketidak percayaan dirimu, agar nantinya kamu tidak gugup lagi. Paling tidaknya kamu berani maju kalau disuruh guru untuk persentasi (Goal Setting)
Konseli            : Iya bu , itu mi tujuan ku bu ( tersenyum lebar )
Konselor          : Berarti itumi yang jadi tujuan mu toh dek untuk dikonseling ini ?
Klien               : iye bu ,
Konselor          : kan ibu sudah tahu tujuan kamu mau dikonseling sama ibu , bagaimana kalau sebelum kita melanjutkan konseling ini , kita buat kontrak konseling dulu nah dek ?
Klien               : iye bu saya setuju
Konselor          : jadi kontrak konseling kita selama 1 jam setengah , dimana jika dalam waktu yang kita sudah tetapkan ada kendala seperti waktu sholat , waktu makan atau yang lain-lain kita bisa berhentikan dan akan dilanjutkan dihari yang kita akan sepakati , tetapi jikalau tidak ada kendala kita bisa melanjutkannya, bagaimana dek kamu setuju dengan kontrak konseling ini ?
Konseli                        : iye bu saya setuju
konselor           : jadi bisa toh ibu tanya-tanya ?
konseli                         : iye bu ,
konselor           : kalau diskusi kelompok kamu sering ji kah menjawab atau bertanya ?
konseli                        : tidak kasian bu karena bu disaat kasian saya mau bertanya atau menjawab saya tidak bisa bu , karena saya mau bicara saja bu saya sudah gemetarmi bu baru susah sekali kasian bu mau keluar suaraku , saya suka kasian bu sesali diriku kenapa saya begini .
konselor           : ohhh , lalu de ( sambil mengangguk ) teknik mendegrkan aktif
konseli             : kadang toh bu saya berpikir bu untuk apa saya sekolah , sedangkan saya datang disekolah saya tidak aktif dalam pembelajaran bu ( sedih),  malah bu saya lebih aktif dibidang olahraga.
Konselor                      : jangan kamu berpikir mau berhenti sekolah , karena kamu punya prestasi dibidang lain , buktinya kamu aktif dibidang olahraga , dengan kalau kamu berpikir mau berhenti sekolah bagaimana dengan orang tua kamu yang sudah membiayai kamu , kamu tidak kasian kah liat orang tuamu banting tulang cari uang untuk biaya sekolahmu
Konseli                        : tapi bu saya mau bagaimana kasian , saya kesekolah toh bu ibaratnya saya datang ji mengabsen baru pulang.
Konnselor        :  jangan kamu berpikiran begitu , karena dengan kamu selalu berpikir negatif susah untuk buat kamu berkembang. Jadi selalu lah berpikir positif nah dek . ( teknik interpreting )
Konseli                        : iye bu ( senyum lebar)
Konselor                      : ohh iya , saya dengar-dengar kamu pernah mengikuti lomba olahraga lari toh dek  dan kamu mendapatkan juara ?
Konseli                        : iye bu , alhamdulilah saya juara , walaupun saat itu saya kurang sehat bu , tapi syukur alhamdulilah pas pengumuman diumumkan saya juara 2 bu , dan sa bangga bu karena banyak saya kalahkan bu.
Konselor          : berarti ini mi pengalaman membahagiakan dan membanggakanmu ? ( teknik refleksi)
Konseli                        : iye bu saya bahagia bu , tapi saya sedih juga bu
Konselor          : tadi kamu bilang bahagia , kenapa lagi sedih ? ( teknik confronting)
Konseli                        : saya sedih bu, karena pas di panggil untuk naik ambil hadiah bu, saya tidak naik bu , karena saya tidak sanggup dilihat sama orang banyak bu , saya suka gemetar.
Konselor          : rizal , bagaimana kamu bisa berkembang kalau orang banyak saja kamu tidak bisa hadapi , seharusnya kamu bisa melawan semua apa yang kamu takutkan , agar kamu dapat beradaptasi demgam yang lain dan kamu bisa berkembang  seperti teman-temn lainmu. Jadi kamu harus bisa melawan semua yang kamu takutkan yah dek , dan jangan lupa berdoa agar tuhan bisa membantu rizal dalam hal apapun .
Konseli                        : iye bu , bu ada teman dekatku dia ajak saya masuk organisasi bu , katanya dengan saya ikut organisasi bias membantu saya dalam beradaptasi  dengan teman-teman saya bu dengan saya juga bisa bicara didepan umum bu ,
Konselor          : oh iyaaa bagus itu de , (supporting)
Konseli                        : tapi saya bingung bu tetanggaku dia ajak juga saya masuk les,  sedangkan ada juga temanku diajak saya masuk organisasi sementara pasti waktunya bersamaan bu
Konselor                      : kamu bingung mau pilih masuk organisasi atau mengikuti les , itu mi kamu belum menentukan pilhanmu , karena kamu takut temanmu marah dan merasa tidak enak dengan tentanggamu , begitu ? ( clarifyng)
Konseli                        : iye bu ,masalahnya kalau saya ikut les bu saya susah beradaptasi bu dengan kalau les bu kan Cuma belajar tidak melatih saya untuk bicara bu , sedangkan kalau saya masuk organisasi bu , saya bisa melatih diriku untuk berbicara didepan umum bu.
Konselor          : jadi maksudmu kalau kamu ikut les kamu susah untuk beradaptasi dalam lingkungan baru ?(paraprasing)
Konseli                        : iye bu , begitumi bu
Konselor          : jadi setelah apa yang kamu sampaikan tadi ,sebaiknya kita simpulkan dulu supaya semakin jelas ,bahwa pertama tekadmu dalam merubah ketidak percayaan dirimu sangat jelas , lalu kedua kamu sebenarnya tertarik ingin memasuki organisasi tapi kamu merasa tidak enak dengan tetaangga kamu yang mengajak kamu untuk mengikuti les, dan akhirnya kamu belum menentukan pilihan. ( summarizing)

Konseli            : iye buu

Konselor                      :  kalau menurutmu dengan memasuki organisasi dapat membantu kamu dalam melatih kamu dalam berbicara didepan umum lakukan saja , dan jangan ragu. Tapi ingat kalau kamu memutuskan gabung diorganissi, sebelumnya kamu harus bicara dulu dengan tetanggamu , supaya tetangga kamu tidak tersinggung dengan keputusanmu. Atau kalau menurutmu memasuki les dapat membantu kamu maka kamu harus terlebih dahulu bicarakan pada teman kamu agar teman kamu tidak tersinggung. Dan kamu juga harus mengatur waktu belajarmu disekolah dan organisasimu ( alternative solusi)

Konseli : tapi bu bagaimana kalau saya gabung diorganisasi ?

Konselor : kalau menurutmu yang terbaik buat kamu dalam membantu kamu untuk melatih dirimu dalam berbicara didepan umum , lakukan saja asal kamu bisa membagi waktumu diorganisasi dan disekolah.

Konseli : tapi kalau saya masuk les sama tetanggaku bu ?
Konselor : itu juga bagus karena bisa menambah wawasan kamu , tapikan kamu bilang bahwa kalau kamu masuk les tidak bisa membantu kamu dalam melatih kamu dalam berbicara . tapi lakukan saja yang mana menurut kamu benar .
Konseli  : iya bu saya mengerti

Komselor : karena berdasarkan komtrak kita selama 1 stgh jam , maka kita akhiri konseling kita , tapi sebelumnya kita evaluasi dlu nah dek ?
Konseli : iye bu..


Konselor          : Oke... kamu juga sudah mengambil keputusan bahwa kamu akan berusaha untuk menghilangkan rasa ketidak percayaan dirimu,  dengan bisa melakukan presentase didepan teman-temanmu. Tapi sebelumnya saya mau tanya dulu bagaimana perasaanmu selama konseling ini berlangsung ?
Konseli              : Alhamdulillah bu, perasaan saya lega dan tenang setelah mendapatkan solusi dari masalah saya ini, saya bertekad bahwa saya pasti bisa presentase di depan teman-teman dikelas, saya bisa percaya diri seperti teman-temanku yang lain.
Konselor            : Jadi selanjutnya langkah apa yang akan kamu ambil dari konseling kita ini?
Konseli              : langkah yang akan saya ambil toh bu , pertama saya mau bicara dulu sama tetanggaku , bahwa saya tidak masuk mengikuti les bersamanya karena dengan saya mengikuti les saya tidak bisa melatih diri saya bu untuk berbicara didepan umum dan kedua saya akan mengatur waktuku bu di organisasi dengan disekolah bu.

Konselor            : alhamdulilah kalau begitu , semoga dengan apa yang usaha kamu lakukan dapat menghasilkan hasil yang baik , seperti kata pepatah bahwa tiada usaha yang menghianati hasil.

Konseli              : iye bu , terima kasih
Konselor            : Syukurlah kalau begitu (sambil melihat jam).  Nah karena sesuai dgn kontrak yang kita sepakati. Konseling kita sampai jam 3 dan kamu sudah mendapatkan solusi untuk masalahmu ini. Dan kamu harus tahu bahwa konseling ini bukan untuk menyelesaikan masalah kamu melainkan ibu Cuma bisa memberikan kamu solusi , untuk menyelesaikan masalahmu tergantung dari apa yang kamu bilang kamu akan lakukan , insyallah masalah kamu akan terselesaikan .
Konseli              : Iya bu..
Konselor            : Baiklah. Karena waktu kita sudah habis kita akhiri konseling kita.

Konseli              : iye bu makasih
Konselor          : apa lagi ada yang kamu mau sampaikan ?
Konseli            : tidaka da bu.
Konselor            : Okelah kalau begitu, kita tutup pembicaraan ini dan saya ucapkan terima kasih kamu sudah mempercayahi saya dalam konseling ini.
KLIEN              : Iya bu, sama-sama. Saya juga mau berterima kasih karna ibu sudah membantu saya memecahkan malasah saya bu. (sambil berjabah tangan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar